Kabupaten
Klaten memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan wisata minat
khusus berupa wisata ziarah. Hal ini dikarenakan di wilayah tersebut
terdapat banyak makam dan tempat ritual lainnya yang banyak dikunjungi
orang yang melakukan kegiatan ziarah, kegiatan religius dan kegiatan
ritual lainnya. Potensi yang berupa makam tersebut tersebar di berbagai
wilayah kecamatan/desa di Kabupaten Klaten dan sebagian telah berkembang
sebagai objek wisata yang cukup dikenal oleh pasar/wisatawan.
1. Makam Kerabat Karaton Kartasura (Ds. Segaran Kec. Delanggu)
Makam
Eyang Mangkuyudo yang merupakan tokoh pertama yang dimakamkan di tempat
tersebut serta Eyang Haryo Purbonegoro beserta istri Den Ayu Perkis
serta Kerabat Karaton Surakarta yang banyakdikunjungi para peziarah pada
malam Jumat. Konon menurut cerita penduduk setempat para peziarah yang
datang pada umumnya melakukan ritual/semedi yang berkaitan dengan
pangkat dan jabatan.
Gambar Makam Kerabat Karaton Kartasura
2., Makam Pahlawan 45 Jonggrangan (Ds. Sribit Kec. Delanggu)
Makam
salah seorang pejuang Angkatan 45 yang merupakan tokoh yang disegani di
Jawa Tengah (Bp. Surowardawa) yang hidup antara tahun 1887 – 1957.
Makam tersebut telah dipugar oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah pada
tahun 1989.
Gambar Makam Pahlawan 45 Jonggrangan
3. Masjid Atta “Awun (Ds. Banaran Kec. Delanggu)
Masjid yang merupakan hasil pembangunan Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila pada era pemerintahan Presiden Suharto
Gambar Masjid Atta “Awun (Ds. Banaran Kec. Delanggu)
4.Makam Veteran Pejuang Kemerdekaan RITerletak di Dk. Ngranyu Ds. Bowan Kec. Delanggu, Makam Veteran Pejuang Kemerdekaan RI yang juga merupakan pemakaman keluarga yang dibangun oleh seorang tokoh bernama Bapak Wiryono yang pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Australia.
Gambar Makam Veteran Pejuang Kemerdekaan RI
Letak di
desa . Ngreden Kecamatan . Wonosari Klaten , Makam Ki Ageng Perwito,
putera Syech Alim Akbar III yang bergelar Sultan Trenggono (Raja Demak
Bintoro) yang merupakan senopati perang dari Kerajaan Pajang. Semasa
hidupnya beliau mandi dan sesuci di Sendang Tretes yang terletak tidak
jauh dari makamnya saat ini. Makam Ki Ageng Perwito banyak dikunjungi
peziarah khususnya pada malam Jumar Wage.
Gambar Makam Ki Ageng Perwito
6.Astono Hargomulyo Gunung Wijil
Letaknya di
Ds. Kupang Kec. Karangdowo, Komplek makam kerabat Karaton Surakarta.
Dalam kompleks makam terdapat Makam Syeh Joko yang merupakan cikal bakal
adanya makam ini. Selain itu terdapat pula Makam Ki Ageng Lokojoyo
maupun makam R. Ayu Yudorono yang merupakan keturunan Sedah Merah yang
selama hidupnya tidak mempunyai suami.
Gambar Astono Hargomulyo Gunung Wijil
7.Makam Kyai KaligaweLetaknya di Ds. Kaligawe Kec. Pedan, Klaten, Makam Kyai Kaligawe yang juga dikenal dengan Ki Ageng Syeh Joko, yang merupakan tokoh penyebar agama Islam yang hidup semasa Ki Ageng Pandanaran.
Gambar Makam Kyai Kaligawe
8.Arca Nyi Loro Tanjungsari
Letaknya
Desa Ceper Kecamatan Ceper Klaten, Merupakan arca yang terdapat di bawah
pohon beringin yang rindang yang dijadikan tempat melakukan upacara
tradisional bersih desa Tanjungsari pada setiap tanggal 10 Sura.
Gambar Arca Nyi Loro Tanjungsari
9. Makam R. Ng. Ronggowarsito
Letaknya di
Desa Palar Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten, Makam R. Ng.
Ronggowarsito, seorang Pujangga Besar dari Karaton Surakarta Hadiningrat
yang memiliki reputasi yang sangat baik. Merupakan tempat ziarah yang
sudah sangat terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai
daerah.
Gambar Makam R. Ng. Ronggowarsito
10.Makam Kyai Brojo Anilo
Desa Sajen
Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten, Makam Brojo Anilo, seorang abdi
Karaton Mataram pada jaman Amangkurat I yang berpangkat setingkat
tumenggung yang dikenal sangat sakti serta memiliki kepandaian dalam
ilmu filsafat. Pada suatu malam ketika semedi dia dan isterinya melihat
benda yang jatuh dari langit (megantoro) yang berujud batu seperti kuda
berpaling (Jaran Toleh).
Gambar Makam Kyai Brojo Anilo
11.Batu Megantoro
Letaknya di
Desa Sajen Kecamatan Trucuk, Megantoro berarti benda yang berasal dari
langit. Batu tersebut merupakan batu yang bentuknya mirip kuda berpaling
yang jatuh dari langit dan ditemukan oleh Kyai Brojoanilo dan istrinya
ketika mereka sedang semedi. Batu tersebut pada saat ini terdapat di
komplek makam Kyai Brojo Anilo.
12. Makam Ki Ageng Glego
Letaknya di Ds. Kalikebo Kec. Trucuk, Makam Ki Ageng Glego yang merupakan prajurit dari Ki Ageng Jayeng Resmi. Selama hidupnya Ki Ageng Glego mempunyai peliharaan Kuda Kore, Kambing Gembel, Sapi Plongko (hitam), Ayam Walik (bulunya terbalik) dan Burung Gemak (Puyuh). Lima jenis hewan peliharaan ini sampai sekarang tidak diperbolehkan dipelihara oleh masyarakat Dukuh Brijolo.
Gambar Makam Ki Ageng Glego
13. Makam Ki Ageng Jayeng Resmi
Letaknya di desa Gaden Kec. Trucuk Kabupaten Klaten, Makam
Ki Ageng Jayeng Resmi yang merupakan pendatang dari Kerajaan Majapahit
yang meninggal pada usia yang relatif muda waktu berumur 27tahun dan
belum mempunyai seorang istri. Makam Ki Ageng Jayeng Resmi banyak
dikunjungi peziarah pada tanggal 4 Bulan Sapar maupun malam Jum’at.
Peziarah wanita tidak diperkenankan masuk ke wilayah makam, hanya
diperbolehkan di luar.
Gambar Makam Ki Ageng Jayeng Resmi
14.Makam Ki Nerangkusumo
Letaknya
di Dk. Sumyang, Ds. Jatipuro Kec. Trucuk Makam Ki Nerangkusumo yang
merupakan tokoh yang cukup dikenal namun latar belakang sejarahnya tidak
diketahui dengan pasti. Makam tersebut banyak dikunjungi para peziarah
dari berbagai daerah khususnya pada malam Jumat Kliwon. Setiap malam 1
Suro selalu diadakan “Tirakatan” dan sebelumnya diadakan pentas
Larasmadyo dengan menanggap waranggono.
Gambar Makam Ki Nerangkusumo
15.Petilasan Sunan Kalijogo
Letaknya
Dk Sepi, Desa Barepan Kecamatan Cawas, Petilasan Sunan Kalijogo yang
banyak dikunjungi peziarah. Di dalam komplek petilasan terdapat bekas
tempat Sholat dan tempat menancapkan tongkat Sunan Kalijogo. Pada setiap
malam 1 Sura/Muharam diadakan doa bersama di dalam ruang petilasan.
Gambar Petilasan Sunan Kalijogo
16. Makam Gedhong Gedhe/Kyai Ageng MadSahar
Letaknya
di Ds. Bawak Kec. Cawas, Makam Kyai Ageng MadSahar yang merupakan Juru
Mertani dari Karaton Surakarta. Terdapat upacara tradisional “Memule”
yang dilakukan setelah tanam padi untuk memohon agar hasil pertanian
bisa melimpah dan mereka serta keluarganya dapat terhindar dari bencana.
Para peziarah pada umumnya berkunjung pada malam Jumat.
Gambar Makam Gedhong Gedhe/Kyai Ageng MadSahar
17.Makam Kyai Ketib Banyumeneng
Letaknya di Desa Bawak Kecamatan Cawas , Makam
Kyai Ketib Banyumeneng yang memiliki nama asli Kyai Ikhsayang memiliki
latar belakang sejarah yang berkaitan dengan Kerajaan Demak
Gambar Makam Kyai Ketib Banyumeneng
18. Masjid Besar SRIDJAJA
Letaknya di Ds. Bawak Kec. Cawas, Masjid
yang terletak di dekat makam Kyai Ketib Banyumeneng. Nama SRIDJAJA
merupakan kependekan dari “Syarat Rukun Islam Dadiyo Jasan Amrih Juwono
Akhire
Gambar Masjid Besar SRIDJAJA
19. Makam Ki Mireng Langse
Letaknya di Dk. Konang Ds. Kebon Kec. Bayat, Makam
Kyai Ageng Mireng Langse atau juga disebut Panembahan Menang Langse.
Tokoh ini dipercayai sebagai keturunan Prabu Brawijaya terakhir dari
Kerajaan Majapahit dan merupakan cucu Kyai Ageng Pandanaran. Makam Kyai
Ageng Mireng Langse tersebut banyak dikunjungi peziarah khususnya pada
malam Jumat Kliwon, Jumat Legi dan malam Selasa Kliwon.
Gambar Makam Ki Mireng Langse
20. Makam Kyai Pandanaran
Letaknya di Desa Paseban Kecamatan Bayatkabupaten Klaten, Makam Ki Ageng
Pandanaran, yang merupakan tokoh dan ulama yang menyebarkan Agama Islam
di Jawa. Ia diyakini sebagai keturunan dari Raja Majapahit yang
terakhir (Prabu Brawijaya). Makam Ki Ageng Pandanaran banyak dikunjungi
peziarah dari daerah sekitar maupun dari luar daerah hampir setiap hari,
khususnya pada tiap malam jumat.
Gambar Makam Pandanaran Bayat
21. Masjid Besar Sunan Pandanaran
Letak di Paseban Bayat KlatenMasjid Besar Sunan Pandanaran yang terdapat di kawasan Makam Ki Ageng Pandanaran.
Gambar Masjid Besar Sunan Pandanaran
Sumber : http://nonobudparpora.wordpress.com/wisata-budaya-wisata-ziarah-klaten/
Sumber : http://nonobudparpora.wordpress.com/wisata-budaya-wisata-ziarah-klaten/
No comments:
Post a Comment